Speed Reading : 7 Mitos Dalam Membaca, Memahami dan Menghafal

Pada catatan kali ini, saya akan menshare pelatihan yang pernah saya ikuti mengenai Speed Reading and Memorizing. Menurut pendapat saya pribadi, pelatihan ini cukup baik untuk meningkatkan kemampuan baca, memahami dan mengingat sesuatu. Tetapi seperti pelatihan yang lain, ini tidak akan berguna jika tidak dilakukan terus menerus dan konsisten bukan sebatas teori.

Speed Reading di era digital, menjadi kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap orang. Dengan kemampuan membca dengan cepat kita mampu menghemat waktu dalam  membaca, apalagi  karena sekarang ini kita hidup di zaman persaingan inteligensi yang membutuhkan banyak informasi.

Dasar Dalam Belajar

Tetapi sebelum itu coba bantu jawab pertanyaan ini,

Mengapa seseorang bisa belajar dengan cepat dan sesorang lagi bisa belajar dengan lambat? Coba kita pikirkan sejenak.

Pembelajar yang efektif mempunyai mindset yang benar (right mindset) dan kebiasaan yang baik (good habits) dalam belajar. Dan sebaliknya, pembelajar yang tidak efektif tidak memiliki mindset yang benar dan memiliki kebiasaan yang buruk atau salah dalam belajar. Pembelajar yang tidak efektif juga memiliki pemahaman yang salah dalam belajar dan menghafal.

Sebelum memulai memepelajari Speed Reading,  kita harus memulai dengan mindset yang benar dalam belajar. Oleh karena itu kita harus meluruskan pemahaman kita mengenai Speed Reading.

Mitos Dalam Membaca, Menghafal, dan Belajar Secara Umum

Kecepatan Membaca harus Terus Konstan atau Stabil

Pada kenyataannya kecepatan membaca kita tidak akan pernah bisa selalu stabil atau konstan. Memang kecepatan dalam membaca merupakan tujuan akhir dari pembelajaran ini, akan tetapi hanya pada saat di dalam latihan. Pada kondisi realnya tidak selalu stabil, akan tetapi jika terlatih bisa mendekati stabil.

Pada saat latihan, kemampuan membaca  kita akan  dilatih seperti cara kerja GearBox.  Yang mana akan bertahap dengan menaikan level kecepatan membaca pada setiap waktunya. Dan dalam melakukan latihan ini, tidak disarankan membaca dengan cepat untuk Buku Fiksi.

Harus Bisa Mengingat 100 % Apa yang Sudah dibaca untuk Pertama Kalinya

Pada kenyataanya kita tidak akan pernah bisa mengingat 100 % bacaan kita untuk pertama kalinya. Mungkin hanya beberapa persen, akan tetapi tidak akan pernah bisa tepat 100 % dalam sekali baca. Perlu dilakukan pengulangan dalam membaca tersebut.

Dan dalam membaca kita harus fokus untuk memahami bacaan bukan menghafal atau mengingat bacaan.

Mempunyai Memory yang Buruk

Dalam membaca mungkin kita sering frustasi karena ingatan atau memori kita yang buruk, sehingga tidak dapat mengingat sama sekali apa yang sudah kita baca.

Jangan khawatir akan masalah ini. Tidak ada yang namanya memori yang buruk. Hanya ada memori yang terlatih dan memori yang tidak terlatih. Terlatih dalam memanage memori.

Semua orang akan lupa. Kita hanya perlu memilih dan memilah memori  mana yang perlu kita simpan dan mana yang tidak kita butuhkan untuk dilewati. Dan ini akan berhasil dalam latihan yang rutin.

Sesorang yang Memiliki Kemampuan Mengingat Banyak Informasi, Berarti Memiliki Kemampuan Photograhic Memory

Tidak ada sesuatu seperti photographic memory. Secara ilmiah, belum ada bukti bahwa manusia bisa memiliki ingatan fotografis. Jadi, ingatan ini hanya bersifat fiktif belaka.

Dokter spesialis kejiwaan dan saraf Larry R. Squire menjelaskan bahwa bila ingatan fotografis benar-benar ada, harusnya orang yang diduga punya kemampuan ini mampu membacakan kembali isi seluruh novel yang telah dibaca tanpa melihat teks sama sekali. Pada kenyataannya, tak ada manusia yang bisa melakukannya.

Game Brain Training mampu meningkatkan Kemampuan Kognitif

Game didesain dengan melakukan berbagai tantangan  melatih mental dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kemampuan dalam memyelesaikan tugas penting setiap hari.

Neuroscientists di Western University  di Ontario, Canada, mempelajari mendalam pada tahun 2018 dan hasilnya sangat mengherankan dari segi perspektif pengguna.

Dari sisi perspektif pengguna jika kita mendengar Perusahaan atau Iklan yang mengatakan ‘Lakukanlah Brain Training, Lakukan ini selama setengah jam, maka dapat meningkatkan IQ’. Hal ini sangat menarik. Sayangnya, tidak ada bukti nyata untuk mendukung pernyataaan tersebut.

Akan tetapi, ada sesuatu yang dapat dilakukan seperti melakukan sesuatu dengan cekatan, tidur lebih baik, melakukan pekerjaan secara terus menerus, dan rutin  makan lebih baik, pendidikan yang baik. Hal semacam itu yang seharusnya lebih difokuskan menurut para Neuroscientists.

Hanya Mengingat 10% Apa yang Dia Baca

Pernah kita melihat Pyramid  of Learning. Informasi dari Pyramid  of Learning kita hanya mampu mengingat dan memahami  10% sesuatu yang kita baca, 20% sesuatu yang kita dengar, 30% sesuatu yang kita lihat, 50% sesuatu yang kita lihat dan dengar, 70%  sesuatu yang kita katakan dan tulis, 90% sesuatu yang kita lakukan atau ajarkan ke orang lain.

Hal ini belum terbukti ilmiah, dan persentasenya merupakan fiksi, belum jelas dan belum ada ketentuan yang pasti.

Para ilmuwan lebih mempercayai bahwa kemampuan belajar dalam meahami dan mengingat seseorang, tergantung dari  pengulangan secara ilmiah dan rutin.

Ada Shortcut atau Jalan Pintas Dalam Belajar

Tidak ada janlan pintas dalam belajar. Karena belajar adalah sebuah kerja keras. Dan memahami bagaimana cara kerja otak dapat membantu belajar dan belajar secara efektif.

Karena belajar merupakan sebuah proses. Jadi nikmati prosesnya.

 


Demikian sedikit permulaan sebelum kita lebih jauh memulai Speed Reading. Diharapkan dengan mengenal mitos dalam belajar, dapat merubah sedikit mindset kita dalam belajar, yang nantinya dapat meningkatkan keefektifan kita dalam belajar.

Semoga catatan ini dapat bermanfaat …

 

Referensi